Apa Tujuan Tuhan Menciptakan Manusia Bag. 1

Bismillah
Apa tujuan Tuhan menciptakan manusia merupakan pedoman bagi manusia agar mengetahui apa tujuan hidupnya. Apapun yang kita lakukan pasti punya tujuan. Hidup tanpa tujuan membuat kita lepas dari rel untuk apa kita hidup, sehingga membuat hidup menjadi sia - sia dan penuh dengan kesengsaraan serta adzab dari Allah nantinya.

Tujuan Penciptaan Manusia

Ada beberapa tujuan Tuhan menciptakan manusia, diantaranya adalah:

Pertama:

Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan untuk beribadah (mengabdi) kepada Allah, sebab buah dari ibadah atau pengabdian itu sejatinya untuk kebaikan manusia sendiri, bukan untuk Allah.
apa tujuan hidup manusia
Img source: www.orami.co.id

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.(QS. Adz-Dzariyat:51:56).

Tafsir dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Allah memerintah Nabi Muhammad beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan. Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Ku sendiri. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan hidup mereka adalah beribadah kepada-Ku karena ibadah itu pasti bermanfaat bagi mereka. (Tafsir Ringkas Kemenag, Jilid 2, Cet.2, Th2016, Hal. 680)

Dengan memerintah manusia untuk beribadah kepada Allah, apakah Tuhan mengharapkan sesuatu dari manusia? Hal ini dijawab oleh Allah dengan tegas:

مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ
Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.(QS. Adz-Dzariyat:51:57).
 
Adapun tafsir ayat di atas adalah:

Aku menciptakan manusia dan jin hanya agar mereka beribadah, bukan agar mereka memberi balasan apa pun kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki atau balasan sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku, seperti halnya mereka memberi sesajian kepada dewa atau tuhan yang mereka sembah. (Tafsir Ringkas Kemenag, Jilid 2, Cet.2, Th2016, Hal. 680)

Demikian juga seperti yang difirmankan di surah Al-'Ankabut:

وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh (untuk berbuat kebajikan), sesungguhnya dia sedang berusaha untuk dirinya sendiri (karena manfaatnya kembali kepada dirinya). Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan suatu apa pun) dari alam semesta..(QS. Al-'Ankabut:29:06).

Dijabarkan di tafsir Kemenag bahwa:

Dan barang siapa berjihad dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk meninggikan kalimat Allah dan mengorbankan diri dengan selalu bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, maka sesungguhnya pahala, manfaat, dan kebaikan jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Tidak ada sedikit pun manfaat amal tersebut yang dibutuhkan oleh Allah. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu apa pun dari mereka, bahkan dari seluruh alam.(Tafsir Ringkas Kemenag, Jilid 2, Cet.2, Th2016, Hal. 300)


Semoga manfaat. Jika ada saran ataupun koreksi dari artikel ini, mohon hubungi kami melalui email. Wallahu A'lam Bissawab hanya Allah lah yang Maha Tahu kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages